Friday, March 11, 2011

cinta dan pengorbanan

Kata orang “Cinta itu buta”, tapi benarkah begitu? Atau sebenarnya kita saja yang tidak tahu apa makna cinta sejati atau mengartikan cinta dalam pandangan yang sempit?
Masih ingat kisah nabi Ibrahim yang diperintah Allah SWT untuk menyembelih putranya Ismail? Putra yang sangat dicintai dan telah dinantikan kelahirannya selama bertahun-tahun ternyata harus disembelih oleh nabi Ibrahim as. Lalu, apa yang dilakukan oleh nabi Ibrahim saat mendapat perintah itu? Dalam kegundahan yang amat sangat, Nabi Ibrahim memberitahukan kepada Ismail perihal perintah tersebut dan tanpa ragu Ismail menyemangati ayahnya untuk melaksanakan perintah yang datangnya dari Allah itu. Pada akhirnya, cintalah yang membuat nabi Ibrahim dan putranya rela berkorban demi menjalankan perintah Allah swt.
Inilah kisah abadi sepanjang zaman dengan tema besar : Cinta. Cinta Ibrahim as dan Cinta Ismail as, cinta semacam apakah yang telah membuat sang ayah rela mempersembahkan miliknya yang paling berharga dan paling disayangi? Dan cinta manakah yang telah membuat sang anak rela mengorbankan dirinya?
Jika kita bandingkan kisah nabi Ibrahim dengan realita pada masa sekarang sungguh sangat jauh sekali. Cinta dizaman sekarang ini telah kehilangan makna yang sesungguhnya. Seperti perayaan hari Valentine yang juga dirayakan oleh teman-teman kita atau bahkan kita sendiri. Padahal jika dilihat dari sejarah hari Valentine, banyak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan sebagai seorang muslim-muslimah kita tak seharusnya mengikuti budaya yang tidak sesuai dengan agama kita. Dalam Islam kita tidak hanya berkasih sayang pada tanggal 14 Februari, tapi setiap hari. Sabda Rasulullah saw. “Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhori-Muslim). Cinta dalam budaya Valentine’s Day hanya diartikan pada menyatunya pria dan wanita yang pada akhirnya bisa melenceng pada perbuatan zina sedangkan cinta pada kisah nabi Ibrahim adalah persembahan cinta pada Yang berhak mendapatkan cinta. Dan inilah The Highest Love. Inilah cinta sejati. Cinta pada Allah. Adakah cinta yang lebih hakiki dari itu?

No comments:

Post a Comment